Rabu, 10 Februari 2016

Lucky!

Diposting oleh Armas Dinik Ayu Andita di 03.39

"Yang patah hatinya paling parah, akan jatuh cinta lagi dengan sangat indah..."

Kurang lebih itu yg saat ini aku rasakan, aku masih ingat setahun yg lalu aku berdiam diri didalam kamar menangisi seseorang yg jelas-jelas tidak pantas untuk ditangisi bahkan untuk disebut namanya pun rasanya sudah tidak pantas. Setahun yg lalu aku merasakan rasanya jatuh sejatuh-jatuhnya orang jatuh cinta, dengan perasaan tulus dan dengan bodohnya aku mengharap laki-laki itu juga mempunyai perasaan yg sama tapi ternyata dia tak ubah hanya seorang tukang serong, seperti yg ditulis pak Habibie dalam puisinya bahwa sejatinya setiap orang itu adalah tukang serong yg ulung dan memiliki kecendurungan mendua, ada yg menanganinya dengan baik dan ada yg tidak maka munculah istilah pacar yg baik, tapi tidak untuk pria brengsek ini karena mau sebaik apapun perempuan yg mendampinginya memang kodratnya tidak akan berubah hobinya memainkan perasaan wanita dan menduakan bahkan mentigakan mungkin tidak akan pernah berubah, dia merasa dirinya hebat padahal dia nol besar. Jika berbicara sedikit kasar, apa sih yg dia punya? Berapa sih materi yg dia punya? Seberapa sih ilmu yg dia ketahui? Sejauh mana sih hobinya pergi jalan-jalan? Mengingat yg dia lakukan hanyalah berdiam diri didalam kamarnya, meratapi perpisahannya dengan mantan terindah (baginya), bermain handphone dan mengirim pesan singkat penuh rayuan kesana sini, dan tak lupa bermain sandiwara disetiap perempuan yg dia kenal. Hanya itu yg dia punya dan yg bisa dia lakukan, tapi dengan penuh rasa percaya diri dia meninggalkan bahkan menyakiti perasaan orang yg dengan bodohnya sudah mempercayainya.
--
Singkat cerita semenjak kejadian itu tentulah ada trauma untuk menjalin sebuah cerita yg baru. Pernah percaya kemudian dibohongi. Pernah setia kemudian dikhianati. Setiap ada orang baru yg datang pun selalu beranggapan sama, padahal tidak semua orang seperti itu namun tak bisa ditutupi untuk percaya kembali itu memang sulit, mencintai kembali itu sakit. Hingga akhirnya sosok orang baru itu datang, sebenarnya bukan orang baru dalam kehidupan ku karena aku sudah mengenalnya hampir sekitar 1,5 tahun yg lalu, berawal dari hobiku bercerita ini itu lalu dia menjelma menjadi orang yg membantuku dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah ku, hingga muncul perasaan yg jauh diluar dugaan ku.
"kenapa ada orang sebaik dia yg mau mendengarkan curhatan abg patah hati tengah malam, yg mau membantu mengerjakan tugas anak malas sepertiku, betapa beruntungnya perempuan yg ia cintai itu" hanya sekilas aku membatin semua itu hingga akhirnya ada satu peristiwa yg merubah semuanya, kita semakin dekat dan dekat, selalu ada obrolan yg kita bicarakan, hingga akhirnya perasaan tidak jelas yg ada sejak setahun lalu itu benar-benar menjelma menjadi rasa sayang dan takut kehilangan.
Sebelum memutuskan lebih lanjut tentang perasaan itu, aku ingat sudah ada sosok perempuan yg diam-diam ia sayangi, andai saja perempuan itu tau betapa beruntungnya dia dan betapa bahagianya jika kelak aku berada diposisinya.
Seiring berjalannya waktu tanpa kita sadari ternyata kita melangkah sudah cukup jauh, kini aku percaya bahwa jatuh cinta paling indah itu adalah jatuh cinta dengan sahabat kita sendiri. Kita tak perlu lagi susah payah menjelaskan diri kita bagaimana karena ia sedikit banyak sudah tau tentang kita, kita tak perlu canggung bercerita tentang masalalu kita karena ia pun tentu sudah paham.
Sekarang aku tau makna lirik di lagu Jason Mraz-Lucky;  Lucky I'm in love with my bestfriend💖💖💖

I'm broken, but please stay with me. Because every time you touch me, it feels like I'm being healed. And I'm sorry for being childish sometimes, please don't get tired of me.

0 komentar:

Posting Komentar

 

My own world▲ Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos